Oleh : Ratna Yulianti,S.Pd
Guru SD Negeri 02 Buntar, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat penting diajarkan terutama pada dasar (SD) karena dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA yang efektif merupakan  pembelajaran  yang lebih  mengarah  pada  pembelajaran  yang berpusat pada siswa. Untuk  menciptakan  pembelajaran  yang  efektif  diperlukan  interaksi  dan  komunikasi  yang  intesif antara  guru  dan  siswa.  Namun,  ketika  dalam  pembelajaran  guru  masih  mendominasi  tanpa  memberikan siswa  kesempatan  untuk  terlibat  aktif  maka  pembelajaran  akan  menjadi  kurang  efektif. Sesuai dengan Rizal (2018) pembelajaran  seharusnya  mampu  melibatkan  partisipasi  aktif  dan  memungkinkan  peserta  didik  untuk aktif manemukan, memproses, dan mengkonstruksi ilmu pengetahuannya sendiri.

Menurut  teori  perkembangan  kognitif  Piaget,  anak  usia  sekolah  dasar berada  pada  tahap  oprasional  konkret  yang  pada  saat  belajar  memerlukan  objek  yang  bersifat  konkret. Mereka  akan  kesulitan  apabila  tanpa  bantuan  benda-benda  yang  mampu  merepresentasikan  hal  yang dimaksud (Ibda,  2015).  Oleh  karena  itu,  penggunaan  media  dalam  proses  pembelajaran  di  sekolah  dasar sangat penting untuk dilakukan.

Media  dapat  diartikan  sebagai  suatu  alat atau  sarana  yang  digunakan  sebagai perantara  untuk  menyampaikan  sesuatu (Karo-Karo  &  Rohani,  2018).  Sementara  itu,  media  merupakan suatu  wadah  dari  pesan  yang  ingin  disampaikan  oleh  sumber  pesan  yang  kepada  penerima  pesan  atau sasaran  yang  akan  dituju (Maimunah,  2016).  Dalam pembelajaran media memiliki  fungsi  yang  sangat penting,   yaitu   untuk   menarik   dan   menumbuhkan   minat   belajar   siswa,   serta   memudahkan   guru menyampaikan materi pembelajaran (Dewanti dkk., 2018).

Guru SD Negeri 02 Buntar melakukan upaya peningkatan hasil belajar IPA pada Topik Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan Kelas VI Sekolah Dasar  adalah mengembangkan  materi  pembelajaran  dan  mengemasnya  ke  dalam  media pop-up  book. Media pop-up   book di pandang   dapat memberikan kesan yang dapat  menarik perhatian siswa dan  dipandang  dapat  menumbuhkan  semangat belajar peserta didik. Penggunaan media pop-up book akan membuat peserta didik lebih fokus mengamati materi yang tersedia  pada pop-up  book.

Media pop-up  book merupakan  sebuah  buku  yang  bisa  menampilkan  halaman  yang  di  dalamnya terdapat  lipatan gambar yang membentuk tiga  dimensi  dan  dapat  digerakkan  sehingga  minat  pembaca untuk   mebaca   menjadi   lebih   meningkat (Sholikhah, 2017). Pop-up book merupakan buku yang dapat memperlihatkan bentuk tiga dimensi ketika   halamannya   dibuka serta memiliki gerak yang dapat dikreasikan dengan menggunakan kertas sebagai bahan lipatan, gulungan, bentuk, ataupun roda (Oktaviarini, 2017).

Media Pop-Up Book yang telah dipersiapkan akan membawa siswa masuk ke dalam dunia 3D yang penuh warna dan kehidupan. Setiap halaman akan membawa kejutan dan pengetahuan baru tentang bagaimana tumbuhan dan hewan mencari cinta dan melanjutkan generasi mereka. Siswa akan melihat bagaimana tumbuhan yang tampak begitu tenang dan tak bergerak juga memiliki proses penyerbukan dan penyebaran biji yang ajaib. Sedangkan hewan-hewan lucu dan menggemaskan yang sering kita temui di sekitar kita juga memiliki cara unik untuk berkembang biak dan melindungi anak-anak mereka. Dengan menggunakan pop-up book, guru ingin mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Siswa akan dapat bermain-main dengan elemen-elemen pop-up yang mengejutkan, sambil mendalami pengetahuan tentang perkembangbiakan tumbuhan dan hewan dengan lebih baik. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan siswa akan semakin terinspirasi untuk menjaga keanekaragaman hayati di sekitar kita dan menjadi pahlawan lingkungan yang bijaksana. Karena setiap makhluk hidup memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan memastikan bahwa bumi kita tetap hijau dan subur.

Beberapa keunggulan media pop-up book dibandingkan dengan media lainnya adalah (1)  dapat  menampilkan  gambar  menjadi  lebih  menarik,  (2)  dapat  digunakan  sebagai  bahan  ajar  yang dalam pengguaannya bisa dilakukan secara individu maupun kelompok, (3) penggunaanya sangat praktis dan  dapat  meningkatkan  semangat  belajar  siswa,  (4)  memiliki  tampilan  yang  unik  dan    hal  ini  menjadi keunggulan  media pop-up  book dibandingkan  media  lainnya,  (5)  memiliki  dimensi  gambar  yang  timbul saat halaman dibuka. Sesuai dengan Anggraini dkk. (2019) media pop-up book memiliki keunggulan  dibandingkan media  cetak  lainnya.  Adapun  keunggulan media pop-up book dibandingkan dengan media cetak lainnya yaitu: (1) pop-up book dibuat menggunakan kertas  yang  tebal  sehigga  tidak  mudah  rusak,  (2)  setiap  bagian pop-up  book berisi  halaman  dengan gambar  yang  menarik,(3)  membuat  siswa  lebih  aktif  dan  antusias  dalam  belajar,  (4) pop-up book bisa digunakan  secara  individu  ataupun  dalam  kelompok.

Sedangkan,  ditinjau  dari aspek  sajian  media pop-up  book dapat  dibuka  dan  ditutup  tanpa  merusak  atau  merobek  lembaran  kertas yang  lain,  kertas  lembaran pop-up  booktidak  berpotongan  sehingga  tidak  ada  halangan  saat  membuka atau  menutup  setiap  halaman  pada  media, pop-up  book rapi  saat  tertutup, pop-up  book memiliki  unsur bentuk, warna, dan tekstur yang menarik, dan pop-up book tidak mudah rusak. Disamping  itu, kelebihan  media pop-up pada pembelajaran IPA topik Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan Kelas VI Sekolah Dasar,  yaitu:  (1)  membantu  guru dalam  menyampaikan  materi pada  topik  perkembangbiakan  tumbuhan  dan  hewan;  (2) membuatpembelajaran  menjadi  lebih  menarik dan  dapat  mengefisienkan  waktu  dan  tenaga; (3)  meningkatkan  minat  dan  motivasi  siswa  untuk  belajar, karena  dengan  penggunaan  media  inisiswa  mendapatkan  pengalaman  belajar  baru  sehingga  berdampak kemampuannya,   (4)   mampu   meningkatkan   keterlibatan   siswa   saat   proses   pembelajaran,   sehingga pengetahuan yang didapat lebih dipahamai dan tahan lama.

Media pop-up  book pada  topik  perkembangbiakan  tumbuhan  dan  hewan  yang  dikembangkan  juga dapat  memfasilitasi  siswa dengan gaya  belajar  visual  dan  kinestetik.  Siswa  yang  belajar  dengan  gaya visual  akan  belajar  dengan  cara  melihat,  memandangi,  dan  mengamati  objek  yang  dipelajari  sehingga lebih  mudah  memahami  materi  yang  dipelajari.  Sedangkan  siswa  yang  belajar  dengan  gaya  kinestetik lebih   cenderung   belajar   menggunakan   aktivitas   fisik.   Media pop-up book yang diterapkan dapat  memfasilitasi  kedua  gaya  belajar  tersebut.  Siswa  yang  belajar  dengan  gaya  visual dan  kinestetik  dapat  mengamati  setiap  materi  yang  terdapat  pada  media  dan  dapat  membuka  halaman yang  menarik  pada  media pop-up  book sehingga  akan  memberikan  pengalaman  belajar  yang  bermakna pada siswa.

Penerapan media pop-up book pada topik perkembangbiakan tumbuhan dan hewan dapat menjadi cara yang menarik dan interaktif untuk mengajarkan siswa kelas VI di Sekolah Dasar, pebelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan yang berdampak positif pada meningkatnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Guru sekolah dasar hendaknya mampu  memfasilitasi siswa dengan menggunakan media pop-up book pada pembelajaran IPA pada topik pembelajaran yang lain maupun pada semua mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan.